Hukum Permainan

Hukum Permainan

Kecanduan Judi Online, Pria Lubuklinggau Ini Jual Motor Mertua

Gegara Utang Judi Online, Pria Ini Bunuh Wanita Paruh Baya di Cinunuk Bandung

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” (TQS Al-Baqarah: 219)

Dalam ayat yang sudah jelas dan tak terbantahkan itu, Allah telah menegaskan bahwa perjudian dan meminum khamr atau minuman keras adalah sesuatu yang sangat diharamkan.

Dalam kelanjutan surah Al Maidah tersebut, bahkan judi juga disebut sebagai perbuatan syaitan yang artinya jika seseorang berjudi, maka ia seolah-olah sama dengan syaitan.

Penyerupaan dengan syaitan ini pastinya memiliki makna judi adalah perbuatan dosa besar. Sehingga, pelakunya kelak akan mendapatkan azab yang pedih di akhirat. Naudzubillahi min dzalik.

Editor: Komaruddin Bagja

Fakta Judi Online, Bisa Bikin Ketagihan dan Bisa Menambah Garis Kemiskinan

Mudahnya akses dan dan beragamnya pilihan menjadikan judi online semakin menjamur di hampir seluruh lapisan masyarakat. Hal ini tentu sangat meresahkan mengingat bahaya dan dampak nyata judi seperti kecanduan, kriminalitas, pidana, bahkan kemiskinan.

Lalu, bagaimana agama dalam hal ini Islam memandang maraknya perjudian online sebagai suatu fenomena yang meresahkan di era digital?

Oleh: Ardiansyah Ashri Husein Lc., MA

Hukum asal perlombaan adalah mubah (dibolehkan). Dalam kaidah Fikih dinyatakan bahwa,

"Hukum asal perkara muamalah adalah halal (boleh)".

Selain itu, para ulama ketika membahas masalah musabaqah (perlombaan), umumnya mengidentikkan dengan perlombaan yang melatih orang agar siap untuk berjihad.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,

"Perlombaan kuda, melempar, memanah dan semisalnya merupakan alat-alat untuk berperang yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk membantu jihad fi sabilillah". (Dinukil dari Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 2/156).

Oleh karena itu di antara dalil tentang disyariatkannya lomba adalah dalil-dalil yang memerintahkan umat Islam untuk melatih diri sehingga siap untuk berjihad fi sabilillah. Di antaranya Allah Ta'ala berfirman,

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi". [QS. Al Anfal: 60].

Dari sahabat 'Uqbah bin 'Amir radhiallahu 'anhu,

"Aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berkhotbah di atas mimbar. Tentang ayat 'dan persiapkanlah bagi mereka al-Quwwah (kekuatan) yang kalian mampu' (QS. Al-Anfal: 60) Rasulullah bersabda, 'ketahuilah bahwa al-Quwwah itu adalah skill menembak (beliau mengulangnya 3 kali)" [HR. Muslim no. 1917].

Imam An-Nawawi ketika menguraikan hadis di atas,

"Ketahuilah bahwa al-Quwwah itu adalah skill menembak."

Beliau menjelaskan: "Dalam hadis ini dan hadis-hadis lain yang semakna dengannya adalah tentang keutamaan skill menembak, skill militer, juga anjuran untuk memberi perhatian pada hal tersebut dengan niat untuk jihad fi sabiilillah. Termasuk juga latihan keberanian dan latihan menggunakan segala jenis senjata. Juga perlombaan kuda, serta hal-hal lain yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maksud dari semua ini adalah untuk latihan perang, mengasah skill dan mengolah-ragakan badan." (Syarh Shahih Muslim, 4/57).

Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

"Lahwun (yang bermanfaat) itu ada tiga: engkau menjinakkan kudamu, engkau menembak panahmu, engkau bermain-main dengan keluargamu". [HR. Ishaq bin Ibrahim Al-Qurrab [wafat 429H] dalam Fadhail Ar-Ramyi no.13 dari sahabat Abu Ad- Darda'].

Namun perlu dipahami bahwa perlombaan itu ada dua macam; dengan taruhan dan tanpa taruhan.

Perlombaan Tanpa TaruhanHukum asalnya boleh berlomba tanpa taruhan seperti lomba lari, balap sepeda, angkat besi, sepak bola, badminton, futsal, dll. Jumhur Ulama (mayoritas ulama) membolehkan setiap perlombaan yang tanpa taruhan secara mutlak.

Ibnu 'Abidin-salah seorang ulama Hanafiyah-berkata,

"Adapun perlombaan tanpa taruhan, itu boleh dalam berbagai macam bentuknya." (Radd Al-Mukhtar, 27: 20, Asy Syamilah).

Ibnu Qudamah-ulama Hambali-berkata,

"Perlombaan itu ada dua macam: perlombaan tanpa taruhan dan dengan taruhan. Adapun perlombaan tanpa taruhan, itu boleh secara mutlak tanpa ada pengkhususan ada yang terlarang." (Al-Mughni, 11:29).

Dalam Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyyah (15: 79) disebutkan,

"Jika musabaqah (perlombaan) dilakukan tanpa adanya taruhan, itu boleh pada setiap bola tanpa pengkhususan."

Dalil dari penjelasan di atas adalah hadis dari 'Aisyah di mana ia pernah berlomba lari bersama Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa adanya taruhan.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau menceritakan bahwa,

la pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam safar. 'Aisyah lantas berlomba lari bersama beliau dan ia mengalahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Tatkala 'Aisyah sudah bertambah gemuk, ia berlomba lari lagi bersama Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, namun kala itu ia kalah. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ini balasan untuk kekalahanku dahulu." [HR. Abu Daud dan Ahmad].

Penjelasan di atas adalah pendapat jumhur atau mayoritas ulama. Ulama Hanafiyah memiliki pendapat yang sedikit berbeda. Mereka memberi syarat lomba yang dibolehkan hanyalah pada empat lomba, yaitu lomba pacuan kuda, pacuan unta dan memanah, ditambah lomba lari.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis Abu Huraihah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Tidak ada taruhan dalam lomba kecuali dalam perlombaan memanah, pacuan unta, dan pacuan kuda." [HR. At-Tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud, dan Ibnu Majah].

Mengenai dalil bolehnya lomba lari diambil dari hadis 'Aisyah yang telah disebutkan. Artinya, perlombaan selain lomba yang telah disebutkan asalnya adalah haram menurut ulama Hanafiyah. Dikeluarkan dari haram karena ada dalil pengecualian.

Perlombaan dengan TaruhanAdapun perlombaan dengan taruhan asalnya masih dibolehkan. Namun yang dibolehkan di sini adalah khusus pada lomba tertentu saja, tidak semua jenis lomba. Jumhur berpendapat bolehnya berlomba dengan taruhan pada tiga jenis lomba, yaitu lomba memanah, pacuan kuda, dan pacuan unta saja. Selain ketiga lomba di atas tidak diperbolehkan. Demikian pula dikatakan oleh Imam Az-Zuhri.

Sedangkan ulama Hanafiyah berpendapat bahwa lomba hanya boleh dalam empat hal, yaitu lomba pacuan kuda, pacuan unta, memanah dan lomba lari sebagaimana keterangan di atas.

Ulama Syafi'iyah meluaskan lagi perlombaan yang dibolehkan dengan taruhan pada setiap lomba yang nanti berperan serta dalam jihad.

Adapun lomba adu ayam, burung, dan domba tidaklah termasuk dalam hal ini dan jelas tidak dibolehkan karena bukan termasuk sarana untuk jihad (Disarikan dari Al- Mausu'ah Al-Fiqhiyyah). Imam An-Nawawi dalam Minhajul Thalibin berkata, "Segala lomba yang mendukung peperangan (jihad) dibolehkan dengan taruhan."

Termasuk pula lomba yang dibolehkan dengan taruhan adalah lomba hafalan Qur'an dan lomba ilmiah dalam agama.Ibnul Qayyim rahimahullah ditanya, "Apakah boleh melakukan perlombaan menghafal Al-Qur'an, hadis, fikih dan ilmu yang bermanfaat lainnya yang ditentukan manakah yang benar manakah yang salah dan perlombaan tersebut menggunakan taruhan?"

Kata Ibnul Qayyim, "Pengikut Imam Malik, Imam Ahmad dan Imam Asy-Syafi'i melarang hal tersebut. Sedangkan ulama Hanafiyah membolehkannya. Guru kami, begitu pula Ibnu 'Abdil Barr dari ulama Syafi'iyah membolehkan hal ini. Perlombaan menghafal Al-Qur'an tentu saja lebih utama dari lomba berburu, bergulat, dan renang. Jika perlombaan-perlombaan tadi dibolehkan, maka tentu saja perlombaan menghafal Al-Qur'an (dengan taruhan) lebih utama untuk dikatakan boleh." (Al- Furusiyah, Ibnul Qayyim, hal. 318).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa permainan futsal dengan skema permainan tim yang kalah membayar sewa lapangan, atau yang kalah traktir tim yang menang, tidak diperbolehkan.

Karena selain tidak termasuk perlombaan yang dibolehkan ada taruhan, skema permainan kalah bayar ada unsur judinya. Bentuk judi yang diharamkan oleh agama adalah taruhan yang berasal dari tim atau pihak yang terlibat dalam perlombaan. Hal disebutkan oleh Syaikh Ibrahim Al-Baijuri dalam Hasyiyah-nya berikut ini:

Artinya, "Jika kedua pihak yang berlomba mengeluarkan imbalan secara bersama, maka lomba itu tidak boleh... Hal itu, maksudnya judi yang diharamkan adalah semua permainan yang belum bisa dipastikan antara untung dan ruginya," (Syaikh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri 'ala Fathil Qarib, [Singapura, Sulaiman Mar'l, jilid II, halaman 310).

Lantas bagaimana dengan taruhan yang dikeluarkan antar tim futsal? Taruhan yang dikeluarkan oleh setiap tim futsal yang bertanding seseuai kesepakatan bersama adalah satu bentuk taruhan yang diharamkan. Apapun isi taruhannya baik makanan, minuman, sewa lapangan, maupun taruhan lainnya, sama saja diharamkan.

Berbeda halnya apabila hadiah atau taruhan untuk pemenang disediakan pihak di luar tim yang bertanding seperti sponsor dari perusahaan atau individu, maka taruhan seperti ini tidak termasuk taruhan yang diharamkan oleh syariat.

Hal ini tidak hanya berlaku untuk permainan fustal, tetapi juga berlaku untuk segala jenis permainan atau olahraga.

Wallahu A'la wa A'lam

Hasanah, Zaeny Uswatun (2022) Analisis hukum ekonomi syariah terhadap sistem permainan game online 8 ball pool. Undergraduate (S1) thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO.

8 Ball Pool merupakan salah satu game online yang sistem permainannya mengharuskan Player nya memberikan sejumlah koin sebagai bentuk sewa tempat untuk dapat melakukan permainan tersebut. Player tersebut akan bertarung melawan player lainnya dari berbagai seluruh dunia dengan jumlah koin yang sama sebagai penyewaan tempat. Apabila player tersebut memenangkan pertandingan, maka seluruh koin yang digunakan untuk sewa akan menjadi miliknya. Sistem permainan tersebut bertentangan dengan syarat dan rukun dari ijarah dimana dalam ijarah tidak memperkenalkan adanya hadiah. Dari sini dapat dilihat bahwa terjadi ketidaksesuaian antara hukum ekonomi syariah dengan game online 8 Ball Pool.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem permainan game online 8 Ball Pool dan Untuk mengetahui analisis hukum ekonomi syariah terhadap sistem permainan game online 8 Ball PoolJenis penilitian ini adalah normatif-empiris dengan pendekatan yuridis-empiris. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder sebagai bahan untuk melakukan analisis. Metode analisis data yang digunakan adalah diskriptif-analitis.Hasil penelitian ini adalah Pertama, Game online 8 Ball Pool adalah game yang sistem permainannya adalah menggunakan koin sebagai alat untuk taruhan dengan player lainnya di seluruh dunia. Game online 8 Ball Pool merupakan salah satu game perjudian yang telah mendapatkan Izin yang legal dari Pemerintah Inggris, sehingga game tersebut bersifat valid, legal, dan dapat ditegakkan. Sehingga, UU Indonesia tidak dapat menjerat game tersebut karena game tersebut keberadaannya bersifat legal. Kedua, Hukum bermain game online 8 Ball Pool menurut Hukum Islam ada dua yaitu Haram (dilarang untuk dimainkan) dan Mubah (boleh untuk dimainkan). Yang termasuk kedalam kategori haram adalah sistem permainan yang terdapat pada pola permainan Play 1 on 1, Play Play 9 Ball, Play No Guideline, dan Play with Friends. Hal tersebut dikarenakan syarat dan rukun ijarah tidak terpenuhi dan didalamnya terdapat unsur perjuadian yaitu koin yang digunakan sebagai alat untuk taruhan bukan sebagai sewa tempat. Sedangkan sistem permainan dengan pola Play Tournament, Lucky Shot, Play Minigames, Practice Offline hukumnya adalah Mubah. Hal ini dikarenakan tidak ditemukan unsur perjudian dalam sistem permainan tersebut. Pada Play Tournament, koin yang digunakan adalah sebagai biaya pendaftaran turnamen, pada Play Minigames koin yang digunakan adalah untuk menyewa manfaat dari meja billiard, cue dan bolanya yang dunakan untuk bermain. Player disini sebagai penyewa, 8 Ball Pool yang memberikan sewa, meja billiard, cue dan bola adalah objek sewa, dan koin adalah sebagai upahnya. Selanjutnya Play Practice koin yang digunakan adalah sebagai uang sewa-menyewa. Masalah top-up koin 8 Ball Poll dalam in game hukumnya adalah sah dan tidak dilarang karena sudah sesuai dengan syarat dan rukun jual beli. Player sebagai pembeli, 8 Ball Pool sebagai penjual, koin sebagai objeknya, dan uang sebagai alat tukarnya.

Hukum Judi Online dalam Islam

Dilansir iNews.id dari laman Pesantren Terbaik, Senin (25/7/2022), Islam merupakan agama sempurna dan paripurna yang telah mengatur segala aspek kehidupan manusia di dunia.

Islam secara tegas telah mengatur bahwa judi dalam bentuk apapun, hukumnya adalah haram. Tidak terkecuali judi online. Islam memandang bahwa judi adalah budaya jahiliyah yang secara mutlak harus dihindari atau ditinggalkan.

Actions (login required)

Downloads per month over past year

Bolehkah memainkan permainan ular tangga dan ludo? Syukron atas penjelasannya.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, ash shalatu was salamu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi was shahbihi ajma’in, amma ba’du.

Permainan ular tangga dan permainan ludo keduanya termasuk permainan yang menggunakan dadu dan bersifat at-takhmin (untung-untungan). Menang-kalahnya seseorang dari permainan ini sangat bergantung pada angka yang keluar dari dadu yang ini tidak pasti dan bersifat at-takhmin (untung-untungan).

Permainan yang menggunakan dadu dan bersifat at-takhmin, disepakati ulama keharamannya jika digunakan sebagai taruhan. Berdasarkan hadits dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدِ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَرَسُولَهُ

“Siapa yang bermain an-nard (dadu), sungguh ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya” (HR. Abu Daud no. 4938, dishahihkan al-Albani dalam Shahih Abu Daud).

Juga hadits Buraidah al-Aslami radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدَشِيرِ فَكَأَنَّمَا صَبَغَ يَده فِي لَحْم خِنْزِير وَدَمه

“Siapa yang bermain an-nardasyir (dadu), seakan-akan ia mencelupkan tangannya ke dalam daging dan darah babi” (HR. Muslim no. 2260).

Juga atsar dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhu:

أنَّه سُئل عن الشِّطْرَنْجِ فقال : هو شرٌّ من النَّرْدِ

“Beliau ditanya tentang permainan catur. Beliau menjawab: ia lebih buruk dari permainan dadu”

(HR. al-Baihaqi dalam al-Kubra [20934], ad-Dzahabi dalam al-Muhadzab [8/4224], dan beliau mengatakan: “sanadnya nazhif [bersih]”, juga dishahihkan oleh Ibnul Qayyim dalam al-Furusiyyah [313]).

Atsar ini menunjukkan bahwa permainan dadu dianggap sebagai keburukan, walaupun permainan catur lebih buruk darinya. Sebagaimana juga perkataan Imam Malik rahimahullah:

الشَّطْرَنْجُ مِنَ النَّرْدِ

“Catur termasuk dalam cakupan permainan dadu” (Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam al-Kubra [20933]).

Darul Ifta’ Urduniyah menegaskan:

اتفق العلماء على حرمة الألعاب التي تعتمد على الحظ والتخمين إن كانت على مال وهو ما يسمى القمار

“Para ulama sepakat tentang haramnya semua bentuk permainan yang bergantung pada untung-untungan, jika ada harta yang dipertaruhkan. Dan ini disebut qimar (judi)” (Fatwa Darul Ifta’ Urduniyah, no.3434).

Adapun permainan yang menggunakan dadu jika tidak ada taruhan, para ulama berbeda pendapat. Jumhur ulama tetap mengharamkannya, sebagian ulama membolehkannya. An Nawawi rahimahullah mengatakan:

والجمهور في تحريم اللعب بالنرد، وقال أبو إسحاق المروزي من أصحابنا يكره ولا يحرم

“Jumhur ulama mengharamkan permainan yang menggunakan dadu. Abu Ishaq al-Maruzi mengatakan: sebagian ulama kami (Syafi’iyyah) ada yang menganggapnya makruh, tidak sampai haram” (Syarah Shahih Muslim, 15/15).

Ibnu Abdil Barr rahimahullah menjelaskan:

ولم يختلف العلماء أن القمار من الميسر المحرم، وأكثرهم على كراهة اللعب بالنرد على كل حال قماراً أو غير قمار؛ للخبر الوارد فيها، وما أعلم أحداً أرخص في اللعب بها، إلا ما جاء عن عبد الله بن مُغفل وعكرمة والشعبي وسعيد بن المسيب

“Tidak ada perbedaan pendapat di antara ulama bahwasanya qimar (permainan untung-untungan yang menggunakan taruhan) adalah judi yang diharamkan. Dan mayoritas ulama melarang memainkan dadu dalam keadaan apapun. Baik dengan taruhan atau tanpa taruhan. Karena terdapat hadits-hadits yang melarangnya. Dan saya tidak ketahui adanya ulama yang membolehkan memainkan dadu (tanpa taruhan) kecuali karena adanya riwayat dari Abdullah bin Mughaffal, Ikrimah, asy-Sya’bi, dan Sa’id bin Musayyab” (At-Tamhid, 13/180).

Al-Buhuti rahimahullah:

اللعب بالنرد لا يباح بحال ، أي لا بعوض ولا بغيره ، وبالعوض أشد حرمة

“Bermain dadu tidak dibolehkan dalam keadaan apapun. Baik dengan taruhan atau tanpa taruhan. Walaupun jika dengan taruhan lebih keras lagi pengharamannya” (Kasyful Qana‘, 4/48).

Yang rajih, wallahu a’lam, adalah pendapat jumhur ulama bahwa semua permainan yang menggunakan dadu hukumnya terlarang baik dengan taruhan ataupun tanpa taruhan. Karena dalil-dalil yang melarangnya bersifat umum tidak menyebutkan adanya taruhan. Sehingga ia hukumnya haram secara mutlak.

Permainan ular tangga, ludo, dan yang semisalnya yang bersifat untung-untungan walaupun tidak menggunakan uang taruhan, ia akan tetap mengajarkan mental berjudi dan untung-untungan yang akan merusak akhlak. Juga akan menimbulkan permusuhan dan perselisihan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa pendapat yang membolehkan permainan dadu tanpa taruhan adalah pendapat yang syadz (nyeleneh), beliau menuturkan:

اللعب بالنرد حرام باتفاق العلماء وإن لم يكن فيه عوض ، وإن كان فيه خلاف شاذ لا يلتفت إليه ، وقد قال صلى الله عليه وسلم : ( من لعب بالنرد فقد عصى الله ورسوله ) لأن النرد يصد عن ذكر الله وعن الصلاة ، ويوقع العداوة والبغضاء

“Permainan dadu hukumnya haram berdasarkan kesepakatan ulama, walaupun tanpa ada taruhan. Walaupun memang dalam masalah ini adalah khilaf yang syadz (nyeleneh), yang tidak perlu dilirik sama sekali. Dan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam telah bersabda: “Siapa yang bermain dadu, sungguh ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya”. Karena permainan dadu itu memalingkan dari dzikir dan shalat, serta menimbulkan permusuhan dan kebencian” (Majmu’ al-Fatawa, 32/253).

Permainan ini juga akan melemahkan kemampuan berpikir anak-anak dan tidak bermanfaat bagi kesehatan fisik mereka. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid mengatakan:

“Permainan as-sulam wa ats tsu’ban (ular tangga) adalah permainan yang populer di antara anak-anak. Ia adalah permainan yang bergantung pada dadu dan angka yang keluar darinya setelah dilemparkan. Ini adalah permainan yang tidak membutuhkan strategi dan kecerdasan pikiran. Juga tidak membutuhkan skill fisik apapun. Maka hendaknya tidak membiasakan anak-anak memainkan permainan seperti ini untuk waktu yang lama. Membiasakan anak-anak memainkan permainan seperti ini akan mengekang kreativitas anak dan akan melemahkan kemampuan fisiknya” (Fatawa Islam Sual wa Jawab, no.230603).

Bagaimana jika dadu diganti dengan alat lain?

Jika dadu diganti dengan alat lain seperti dadu digital, alat untuk memilih angka secara acak, kartu angka yang dipilih secara acak, dan semisalnya, maka hukumnya tetap sama. Karena tetap terdapat unsur at-takhmin (untung-untungan). Syariat tidak membedakan hal yang sama, dan tidak menyamakan dua hal yang berbeda. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

فالشريعة لا تفرِّق بين متماثلين البتَّة ، ولا تسوِّي بين مختلفين ، ولا تحرِّم شيئاً لمفسدة ، وتبيح ما مفسدته مساوية لما حرَّمته ، ولا تبيح شيئاً لمصلحة ، وتحرِّم ما مصلحته مساوية لما أباحته البتة ، ولا يوجد فيما جاء به الرسول صلى الله عليه وسلم شيء من ذلك البتة

“Syariat tidak akan pernah membedakan antara dua hal yang serupa. Dan tidak akan menyamakan antara dua hal yang berbeda. Tidak akan mengharamkan sesuatu yang merusak, namun membolehkan sesuatu yang lain yang sifat merusaknya sama. Tidak membolehkan sesuatu yang maslahat namun mengharamkan sesuatu dengan maslahat yang sama. Tidak akan ada ajaran dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang demikian” (Bada’iul Fawaid, 3/663).

Wallahu a’lam. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin, washallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi washahbihi ajma’in.

Dijawab oleh Ustadz Yulian Purnama, S.Kom.

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

BANK SYARIAH INDONESIA7086882242a.n. YAYASAN YUFID NETWORK (Kode BSI: 451)

🔍 Hukum Mencabut Uban, Adab Menagih Hutang, Manusia Terakhir Masuk Surga, Ciri Orang Meninggal Khusnul Khotimah, Allah Allah Allah, Dosa Mengganggu Istri Orang

Visited 829 times, 1 visit(s) today

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 12 0 R 13 0 R 14 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 842] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœµ\[s¹±~w•ÿü…LI£æžJe#ÙÞ]ïƉãÕÖ>Øyi$’¦4ÃP+>¿þ »�07ª\rm•Lb�F_¿Æ€{v¾?ln«ëCð׿ž�Õõú¦>ž]¶»ÿœ]~ÝÝœ½¯V›¦:lÚæo.^¿ .._¾8ûQB—·/_ˆ Rÿ‰ HÃH¦A^Ȱ̃Ë{EôÓoy°zxù" Vð秗/>.‚å‚Ë_^¾x£¸ §þô¬M÷iƒ7ï^gÒ^´‡C{TàhLàT„™^/Í&„+¤ýmL+$.B92I€N„ÈBE"ò0Mƒ$ð%Éáïþæå‹Û?¿|ñ_M”R„‘Z¨âXýƒ$ü9h,QªˆF HBž€2aQi( šéãâýòTÄ‹7ËÓ|ñay*ï–§éâ|)åâ­z-þ ƒçð?ï–¢$òß–™K\.ENO�Ç|‰¿.c¥™jjøê0| ß.E²¸„Ç_�êw¤‚é¯Y”4(ñÉÏŠåïf©ßymŽõl)Í–¬uþýÍJMEÆC¥ÏÄ\Bt|æq¢˜+ÊD;¹fþi±,в¥´lÑ-c±¨Õ×M 4«Ô4æ<~@õVJ©É¢Q¤ê·»Ü/OA÷h‘¤òì=NØÔËr¢—œIÅ<’âŒÖP&3¾¦æÀê ¬óiùœ&ëoüÛ´*úA¦˜« ‹SŸ9ú^»i6j�7Cw Q|°Ý-šƒúŽ4ªòrgô}¯L²Y™§Íóªw<�3øV-¤=æ0/u*ÔÌÅ3ñ.Â|Àû}c •2ÓÊ3ñÓø`ÒMcŒ¦^‘@â'Š¯:Ið£úR�mC.Q£Ç`œá¼Í•axè\ÖÕ³ì$‰b üNΓD9r÷,D¡.¯?.ä3Y:ªð÷1u"â02ÇÒµÛ¡ñ6`2�!ÏQUöZ›üБݛ;î9@Ù>‹¨i„5æ;Ù2�2äîÛòÔ3~&cê”þ}Œ©™Ët¶ ÿ[cÖàì= Õw¯Þ¾"‘Ê>b,³0œ¤B[H–.Þ|Pq¬Á §LÕDúÿRi|óÛò´ägÁå5š,.Î5Ìb¼µŸÏ5²JÁ§ˆåå[ûXÿ¾Äê£*ûk½Ø$ Úàg`¿š²ˆÛkæœO ë¤,²p·=Ý&¤ÊJs´•G冉ÈE˜(=ÇÒöŸãt(i½”ñb›¢½tô(S™S°È×(êö~©ZÏÀLœˆ<�[x�£A�yl ‡4ÀÓ OKSˆ'ôìÎåÈÎe™«Z™‹x^ÓqÍ‘–‹çÛCY$ªØåQæ†Ý¿Ôîï@7 �õ_¦QáVú3gIÆöçaV™ªæeª™€sšäi„@q0pLÃ+ÕÅø+t5BÐ ü]Áóóv ¼U!koõ`¬ƒìrÕoâ´,LÍÎÅÔi: ¸ÒˆYâT9D_´9í¦gÿ¨šU ÊÕéÛ×Ë1U«ªÎóP<‰c6ʤ0ùôŽf!Œ³_AØ  QæÚ CõÇe\’y÷µŠ€ðŠª,|ìˆo5'm>"mœg¨|o˳{.zÁÒ3|��X¦þÉ ?æ–cb0ϕё– ô2Y¦Ðžaˆý3@Îv­ÊhÚ¨Õ5>ëÀ2Çܽ /œµ�ôkòOwɧ„Ž¢Çi…uëx2µÆy¥ß£žW”˜W”Pa)E%%@Jbå‘öúùãƒÉ4ÖgQOïÕÊ.VQªrCÝ©ÛæÆÐé$5±+¨¾'hœ^Ïg,U!SéOž¢÷"Ây��Ìàk]õëYMnâÔ±°®ñÃßU×°êí#²k˜¬pÍÄ–2ò+ÊhPƃ ÌiZn�JÌšz¬”×´\Üãå™OÐÏÜÅ]‘­2�¢E »IX1 ³(ŠŸËŽš-=♂@HTW·à£.r{««êÁ*]¤`¼5Ý1³F°ë?Íl9Ájau5š5ÛXE�ó´Çå‰f£üï.>a6£Ýv'’üÉfË�˜MaÅ8-S‚ÆÍVùUmÓ/€u…ææ©áo A‚ŽPO³¥‚8­têâ¬-‹1[–²Çåi¶TÂæ½Å'liT.ÃXuÉ…˜±¥#kù¤7TiŽ:˜è܇m”Š’�{¤eU91—Š&ªHUÄ#½ z ¶þpþêr²†¨äåÏ›—YÌ»´Ñ„êK˜á�ì»à¨k€Îe©òøæº%¥¥•~‚Tm{>¡97€«f«¿Wú_ kk‚Bp¨?É€âˆÂIáãÿyBzË�XŽ¼í5ÓWcw?ûD¹¦ê©:[šîq�DH°>ò63�U…4 ÞájNô˜f¤‡½�f4vCè/]ìÖ¶Ø)mCÿ¸Ö“DM‹Ë´Ø•~µìª¦¦ø¸ÛŽdµl±ã‘ÿóåÐÕÈ®|õµ'det�|îX»_y§À;¤ç—à6{Þ5,ÐÝ1Ö»¼Å3«#ZÐÝ–C±ˆåâ–ÛFã×jpÜyÕÌÄ´Ø=s¸×D©`àÊѤ֑%)6@6f7V#•kuõ½i¥éÛVîÖ [5×¼«êŽê†ú® 3q~”FPB=e‘S¨UjÞ,2u;'šæÕ%Ð=i'ǽ´;{®ó§|Ù{*´ŸÓê³o^DÅ×¹fÛzÀ·°ša)€?ùPeMÛ"ðÕ“Û[ã\'2¦0QÐ^Yéïõù§¾¢du¢‡›¨\೟!¦ñ‹ê¶ZíãRŽncVÁ‰ê=L½|ÅîfuY™4&“rñ ‡�úËÎi¸Žö5#ãñ Oü\,•¯° á±uJdñÉçÝÃ7u�¯ÿ"¤zåy<àðÐ[1 Ù°6 bÈw^¥9t~¤ÒÚfOT;^¶øgRßœ^ƒ5¼µN|ÂÔî)¯�ü®6L÷à¸ô “@í¦ã�ofÙTÁAÓséæc³?‰Ø®?„˜_Ž©,“ª�%•Má”R„Y�T›c‡g×rØÚ�L¦4Ò^¡0LÓÐö^Dv·�“u¾l»ƒ³-zmXŽ‡¥ŽGrÀAðx¿~q!Ñò®¡Èæõ›”ðÌ-Pò+�ÈúàÈ©ìZø{‹†òOÚ8õø3‚€^¼¹Õ¸¿ù�õ«wMV©´Æ¯è›#³­^®*¶¯1–†3š£¹Ž–q ‡I?óÊŒÓp�¨§Æ^þ¸©[kÔÈíÁʾoZ9–Á•M.-ÛÍ¥tjóÝQ‹o¡�©N4dÇ4‡ú©o]°l‰]·F¦ÎW~ß<(Õ†(ðí­«]L/ˆ­yîS’‰\ÒþÛUÖ ]¼MX}!i³àè¦2×ùMÁi|=íØ·;<™.ˆýÕs¶í•u÷>ö0òT¶ÑÐyºí¸‰p…·èƒyñY°�D †³Þ¢%ç•å\ìÈ›k>ìœr§= ÑÍPÕÐÖ€ú\£g>ê'¤³º»fƒôŒ†K`h…S-q+á\§v#ó<Œ=JÏã]°Ðë%ì¾(??Ò— “'q“J15W5Î{EžpÔdqÛڦ—¬aå?!b"± ¤5úCk¬oCˆÄ©†6þ˜�E}ê‹!cHTQ+ Ç,G7JìÏ|/uo†^¹³¹ÓUºì·Mf’ÉS¹+¡›'ŽfÑGkÍÂñ¼aŠ‡íäãà±»_š:`ºEš¹“(ò�yc£[~GÍ;g{X�iÚW”ŽÜ¡Ç5äfÓLZÂjÆ&'Åëš”ú4�fY(s>8ÓBÙdÒ;‰c©úG±®œ#¦¥þÝ­õ觼0Ÿ–úûºúÂ'zèê†7zè–`‡9²¸òŽm›@n?­âÚG°Ú,ãÆHákÍÀ•­ñ¼�N\t“Ãç1HÒðBØX>¸Éêä)e8Ne˜^tËlêŠ$9 PKÚÒØÓ¬ JiUë’``y¿Èéúó…ÓA¯t¨°ñ`¶�Éç¼M{2I&¸`a8kGE¦YÐ)ÿÄCò;ºÅ1uC) óÜW——Øçµa–;о{p£Q˜°sQ”֓݇—?øøÀ?x²ã•ËÝsáB|º4âwBLÐ…&æz… ¤æ@žÃÀȤéç:é4–\ˆÑ"ÇfܲÎë–®$‘þ®kl_Ö-ãbüšeº”á…¯æša£ƒ”&M–†=Áæëåü³Ó¨ãE¿ânÐíÑNxžö—à'@£÷ˆHÜÆ_=[�pß >:‡ùœþ݉œûìäYùã#ïÏ ÷³]ñçõ‘»b$D/„d©Tü¤;ròÖÒÈ-L™&å2/`‘á�!÷ÑLY Ÿ ½ê�[œæ>æÓÑ‹FB*×ò˜Îï»Ïhܵd&-Ã÷ÜÝÞcÞଯïNAð\©Ó0tI| n«�Zù`ÙmͶ«{›ºñ°Wê4Ín\$Ÿ.)‰Wk³þÞ<øºŒùçxŒboõ¬ÒðJg2hl\‘Í¥%÷Æ=¢Ù­sç‰5A&ª&•unz²!Zç#DÎïñÑ)ÌÈÑ°¤Š�EPWH¶få3 ¿Ú4CXƒoé%…󞉵Oض±”÷6¹¬&¶çø‹o{SwsàŽ€ˆ§TáœÀ¹bn­ïÞXe5«Á¾×6 Ö¼ëc¦��´Ô:\ÃB:e¹í´­ãã÷|½”$o¬çòö¶úNˆ‹õ£ýýÒ긜qÔºÇH®ÁØ©+¢‹Vyù­}îFwoôÀ¸Ú,ÄŽWW\_+l]±Ö:²¦n…g€Ï<ÍOy‹±Üò1´k7nO³l2[¨GÛn?þàÊjuK#ŒT¯9míMLfÐi+içsÒˆi5ˆ²ö4šeƒ°Zõ3tD¼kïØèz„¤$¯p8òD»xký,$ztB�®vÇš<á¯ZIÛûÓx§/ÓëÖË$o–¡âÆÏ„¹¦™H�ðsÝÂ_ÓØIrr¿ê¼Ø‘žÕ·�‰˜p¡µ«¶j=•l%û8~ÝË)ôvL±ê¶Ý½³È{†úC~ÖÜÔ­mÐQ¾(\â[O(¤ žNÎDzbš{£? ñ‰~pÁ¼Ž++Ñ'W&Q>3Yç¹=ðFÅ‘(–%KÌ0bÍuš”¹Ó$ÛþÑ—é?ˆj°ü>£=¦Ý¼3sN§:Š«µ&½\» ÃõOv`HÓñOphI¸ [7ºyÇ‘~¬;åjãlÿ©†Õ¸l3Ԝǵõ”�Cý /-uŸ9­´Wó�$äqUMSa´Ø^ÙW,_Ø”œ¼²@ÛëØDÎI#–}o„”§"}T±ÖÖ�ÃÜF4^éð´ Á f ÞÌÜœ-¥¿Û^¼{ É¶aCœ‹!¾½ýŸF4†�{éI§q"•aä½9ä€À¾Ñë¡ÄÌŽk«¼Õ¯0ÞÛXŸd½€5âF+LL¤}áˆràý,DiÇ)$¸ÍkøÚI‡^LJ¹µ_ª^1ݼ–á a22MùÌ–¶+)¬§­¼ëà—VwÛÊ‚%Myņ¦)Nš`?ÀVˤ±=ˆ&¯=îŽ-?ó,Û%�¤>Ê [{Æÿð‡ìá$²^¨ ùW ‡^ûÏé7Hp)ê˜~eb+-¸spç¾’ Ë©-±&Æô­Dz¶í,qÞR21ŽÝmGGLÝÖcËŠ¼™ÜíÕ¿æ@Ø(–ÃÕº]âZOÿž"�} hÅ{G¡[²Àn|)|CAo[‡cJQ˜1Ìh·í– {/øôYåTW2†üÜF€Ü¹Ÿ×ƒÀºr-ÅùÂéU¶~fDvÝ�Xw�`)ýtËw÷È#ÂÙ³™±Ÿl%’~tàªrþW—Ñ—8p±)’wl6EcßÙn|çfµ¡$c¿´Õ®QfaÁçßA½në7ŒÜJ­éà…^}¨Ñõìòc?w…N@æîò} 0ó9Èîµ&Ÿ9©Ùâ¬}z –>¥ôÉ‹ì´7¬‡^­Ü¹²Œ(H¡ºÙÅ&ë_> endobj 6 0 obj <> endobj 7 0 obj <> endobj 8 0 obj <> endobj 9 0 obj <> endobj 10 0 obj <> endobj 11 0 obj <> endobj 12 0 obj <>/F 4/A<>/StructParent 1>> endobj 13 0 obj <>/F 4/A<>/StructParent 2>> endobj 14 0 obj <>/F 4/A<>/StructParent 3>> endobj 15 0 obj <> endobj 16 0 obj <> endobj 17 0 obj <>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.4 842] /Contents 18 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 4>> endobj 18 0 obj <> stream xœ­<]sÜ6’ï®òàãÌ–D ?ïRª²ì$»Iœõ^ì»{FYRFž™ëÎÿ~Ñ�¯n� é\*•1E6�F£¿ÐÀÕ‹ÓùñÓæã9ûçóæãÃÝ6{õöpüçÕۯǻ«7›ûÇýæüxØ__g7¯^f7oŸ?»úAdBfo?=&²Bÿ'²¶ÊYeM+ó®ÉÞ~Ö@?þÖd÷_ž?+²{øùñù³÷«lýÏìíOÏŸ}¯±dß¿~™]%(¸9œÏ‡Ï³DŒˆª(rÕf•Èk$áýªjH‡ÐʃŠ4‹ ÓƒTm.G gSç@æM••Eÿ¨~OwÏŸ}úËógÿB�Z¨LÕ¹ÔøJeRå%ýÏ_²½ƒÎ4XÈP)³–©°]%íÈ�ýïW?½[_ÊÕÁϯðó~~Y_6«ì•ÿ?¿^_VæÏl-íÓ�kµzçÛÂ_täÿø&‚ED°Ð2S þoèé <õ^_]›—í ¯Ïz@wkÑ­ôl]d0ÆÆtýY?ŠÕá´nW™¼È�÷ý—õ¥(Vç^·2�™,¤ÌþóO#S*r¤ªÿpUÜ�þ+Šqý§�AT#cøãCâïFð—¿Ç*Ç8ÿG…=Z“ªÓi´ÿ°:1»zÚðõË¿½Ê ¢ñb][Ö¹h(¾ããú²\m7°€÷ø›­/ëzµ»ƒçãZ4+|»ußÊnu†&øýôe]™ïû{ Ýê¼Â>€-vmžß¬ëU�-ôJ©5JÝ`o>ýª»8|†O‡“y#ÊJ^´2ôçzMÕ« ¿èÅ%ð•‡Ãî÷ Õ^jýÜ0ö¼_݇±cOð³™ÄÒ”¹ˆ°Ä&"À6yÁÂH‘LìÚðëÑðk‰›Um<´a2H^»±n´$EŒHŠZÝE8&˜"‘cH´`·’í5Š¤ Á™øLfÂÍ‘–Ñu+žÞŒüÁ¾"r¨ÅÙ Bÿ€¨ö_×J 0h)½ èÇ0÷ ŸôˆèvöuÀ¶GéCC:ÎðË×@ø¼Áe`{Á‡'òUk{JIè÷L€>¬Ä‡õÅä䕺BBå'Iß�Y§žV=Ì�—W2Hà5Q æÑ6893ÕÄÌeÞ¸™y¥ÙàQ’�^÷œÐÒ€/ŒŠ5/�®þž.!ýÖ..ÍJ·þÓwbàÃ{° ®¥Óò†‚;øÛp8,ÛÛ�µØ{|üiŠ%õKTÝä•ä,¹œBÒŒ!iD®GòÀÖÜÄÚ†…‹¯�l:V†Å`fdŠ¶v„¶²©ÐPPÚÈ‚ò<œ@Û¥E©î ÀnнÚû}fÉ׳bfÎ),ðcQØ®Ãê@ºÌB£k6Z¯™aÔÖ4Óè3/º„ƒ�y{®]¯wD§<ô»…ÏþíÑíƒ.ɘ£cOYÆ1'ªlë¼i8ÏòI,c¶l;ЫËäô ÉBX™1kí}TáÏÈŽó&û§Ssa¯ÿÿè×âd?õ†l×R9m;x•ý݈lM4×uç¸?"Ë"¯[NIž„Õ.B;͵(�PWíR„åÕ/›ý}¶zÜ^þíÕz“K .žÁ.â±]ýPÇíºrØnšªjšQÔy©8Â70¯ßÿªg¬Áýÿ_aªÞé‡_Þé·/p^�ìvL¹j'çh9ñͲ9’õ8ByÆLìr5ƒÀS]¡ÿUêZ*ýoÙ^_Vúߪº5ü[˜ïeiÿ}y}YÂ{q-ò¾…Fr­£vÖÊa«¯¥4­Ç m¾¦�²â}”ßÓVWù½‡2}YÊF -DùC4¦„^š†ª…ö¥ã¿¬µgÛ{=ŠA¸�±@Yã'ã$ÀÓÖ~:†à¬šU¼ÎAØ{­¾·ðpØòVîã6XŒé§êȲF;s€ÔKøä¼LèÙZf‡£ñTî�ý{ƒŸÀ4`Kc#Ü(ž±øØ؆­†d4‹Þæ[†ò“w…n=ôÃÜ[má¥7ňÀ Ÿvfp»Á8µ¨ÐH�ÒbÄ5Þ¹Ð6M6¼sìaoù“wïa{CÑ ³yöܳ߃+ˆ��V¦Çßhƒ(}°HÅH%)Kîù8W71ÂFB@ËÐ_&a57"Øa?„BèÙÞù)"4n¥›Eïš\(ç|úfAÚLüáD[Ïk˜ ;ö©•fBB«#iuäÄF+׸¶_ýRÉm«×~¿aBµ…WnDgÏì6øŒ;K›j-ZâÙ‘O¿£vbkX¹�AÜâ·£çÞ™€?)|>Ý�WK³ ³6É RjoNy›äõ¾³C[dô¸·&Aã·’š‹@+|c´ÚÈhUúù…AîÞ’º6–{Q�·|Î:qÛöʾ—¹·Œöû�E,b*ÿ¿ˆ¿ÁdU¢S‹8Ý}˜éÓˆªì˜ys!}ï¾+Kä‘Œx𶠥µ· Ú�Z(?ñ˜ ôË­_�Ôž¢£NºâzæÉÆtïIК®à�ÑÄÞZòù"ß‘>‚AÞòUDìà{]¶m.ì©¢2†ð’qÒê�„JVd)¾¤öV%hz e q¤nö¤á¸•�”}¹ŒqºäHà¸ãÕZÒ

‘Taruhan’ dan ‘uang’ adalah dua kata yang lekat dalam suatu perjudian. Apapun jenis permainan judi, umumnya bermuara pada pertaruhan uang. Apabila tidak ada uang yang dibawa dan ditemukan di lokasi permainan poker, apakah permainan poker itu tidak dikualifikasi sebagai judi? Atau, para pemain poker sekadar asah otak atau refreshing mengisi waktu luang? Pertanyaan sederhana ini telah menjadi fokus perbedaan pandangan antara dalam suatu perkara perjudian yang diproses hingga ke Mahkamah Agung.

Empat orang yang sedang bermain poker di sebuah klub berizin telah ditangkap petugas kepolisian dengan tuduhan berjudi. Tidak ada barang bukti uang hasil judi dari penangkapan itu, yang ada adalah koin warna warni, dan telepon genggam masing-masing pelaku. Hakim tingkat pertama telah mempertimbangkan adanya izin; tulisan ‘dilarang bermain judi’ yang ditempelkan oleh manajemen klub, bahkan main poker, catur, bridge, dan biliar di lokasi sudah menjadi agenda rutin KONI setempat. Itu sebabnya, hakim tingkat pertama menilai unsur-unsur judi yang didakwakan penuntut umum, yakni Pasal 303 ayat (1) ke-3 KUHP (primair) dan Pasal 303bis ayat (1) ke-1 KUHP (subsidair), tidak terbukti. Hakim membebaskan para terdakwa dari segala dakwaan.

Putusan pembebasan itu berubah pada tingkat kasasi dan peninjauan kembali. Hakim tingkat kasasi membenarkan alasan-alasan penuntut umum. Pertimbangan judex facti dinilai salah karena izin yang dimiliki manajemen klub adalah untuk olah raga otak, tanpa disertai judi. Menurut hakim, permainan poker yang dilakukan keempat terdakwa mengandung unsur judi. Taruhannya dinilai dari koin berwarna, siapa yang kalah harus mentransfer sejumlah nilai koin. Koin sebagai penanda nilai taruhan ini pula yang menjadi pertimbangan hakim tingkat peninjauan kembali untuk menolak permohonan PK para pemohon. Pada akhirnya, keempat pelaku dinyatakan bersalah telah menggunakan kesempatan untuk berjudi, sebagaimana diatur dalam Pasal 303bis ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam KUHP, kejahatan perjudian diatur dalam dua pasal yakni Pasal 303 dan Pasal 303bis. Pasal inilah yang dipakai penuntut umum untuk mendakwa para pelaku perjudian, tergantung unsur mana yang terbukti. Pada tahun 2020, misalnya, ada 4.603 perkara perjudian yang ditangani seluruh pengadilan negeri di Indonesia.

JAKARTA - Sebanyak 5 permainan judi melanggar hukum yang banyak disukai oleh orang Indonesia. Judi merupakan suatu permainan nasib yang terdapat dua kemungkinan di dalamnya. Peluang pertama ialah meraih kemenangan dan meraup untung, dan kemungkinan kedua ialah menderita kerugian. "Penyakit" dari permainan judi ialah dapat membuat pelakunya ketagihan.

Sayangnya, Indonesia melarang aktivitas perjudian karena dianggap merugikan masyarakat dan melanggar norma agama.

Khusus judi online, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) menjerat para pelaku maupun orang yang mendistribusikan muatan perjudian dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Berikut daftar 5 permainan judi melanggar hukum yang banyak disukai oleh orang Indonesia

1.Togel (Totoan Gelap)

Mungkin sebagian masyarakat Indonesia tak asing dengan permainan judi yang kerap disebut Togel. Togel atau totoan gelapadalah sebuah permainan menebak angka yang menurut sejarah, sudah populer sejak ratusan tahun lalu. Meskipun permainan ini memiliki ragam nama, tetap saja intinya adalah menebak Angka. Namun, yang membedakan dari permainan ini hanyalah perkara pemberian hadiahnya saja.

Sabung ayam merupakan salah satu jeni judi yang mana terdapat hukumannya. Cara main dari judi ini adalah dengan menggunakan ayam sebagai hewan yang diadu.

Umumnya saat ayam-ayam jago sedang bertarung, para penonton akan melakukan totoan. Mereka bertaruh untuk menentukan ayam mana yang akan menang. Jika menang nantinya totoan uang akan jatuh kepadanya, dan jika kalah akan sebaliknya.

Dadu dalah sebuah objek kecil yang umumnya berbentuk kubus yang digunakan untuk menghasilkan angka atau simbol acak. Dadu digunakan dalam berbagai permainan anak-anak dan judi.

Di Indonesia bandar judi dadu suka berkeliling di acara besar seperti pasar malam atau wayang. Dan tempat favoritnya ada di tempat gelap yang hanya berbekal penerangan seadanya.

Judi kartu yang dimainkan mulai dari main remi, hingga domino. Bahkan pihak rumah akan menyediakan minum dan juga gelas kosong di tengah. Orang yang menang judi akan mengisi gelas tersebut sebagai sumbangan kepada pemilik rumah. Di beberapa daerah praktik ini kerap kali digerebek oleh polisi lantaran dianggap melanggar hukum.

Taruhan judi bola memang banyak sekali peminatnya di Indonesia sendiri. Taruhan jenis ini memang tidak membosankan dan memberikan kesan menantang. Dimana kita akan menjagokan salah satu tim sepak bola yang sedang bermain. Bagi peminat permainan sepak bola tentu taruhan judi bola bukan menjadi hal yang aneh. (RIN)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 2691 0 R/ViewerPreferences 2692 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/Font<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 841.92] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœ½Y[O#7~�”ÿàÇ™Jqìc{lWi¸,K²YTUU¦% ¶VÚßc'Ù¥�˜F¹LL¾ï|çjé�ÈÁAp\�vxHŽNŽIÿl¬ÉlÙíüÝí ("€Q) /Àÿ=M»�_~"‹nǽcøëž_-üó¡ÛéWõlªÈÉ#ùÜí�ÓÁ1!ýñ—zñ�÷/ëÅŒdÓEïzœ¯¡‘Qæ~ŒÑ¿ZYE#9µ¯¡�&ˆñ�dò2Yñ œKÊ€hΨ0d‚D™áʳ1gÞ$Fκ�ß²ÑéÕ —YY s‘•Ãüw2¹èvNñK?{³÷#aU²Ab Möƒ˜Êu쬜ÆÅÐTñ"‚Q+B`Ÿ†èÂËj¸Ÿ… ÷�.¨±i, 0Ã(fÎv°ÆŽÄa\EMÆËFWeÞ“ÙÙ œTÇq])”¦ì½âFŒª°•—å¯q½(ìx΋¿Z0z/o6BU2Cy0TËËr�«ŒLòdÕð¢ÄZw]bÎ÷“»™1ŒS­Ia,Õ²Aãüúãµ+¶¤»àºtl�X\–SÉCb›kå`'k…{ú‡å£OÞô =!²êÿélkŽ°nŽó›^u«9JàÔÝDþŸ•HѲ%ÈÝYí¦÷“@¦™Z•@ e)oÅJ¥`µÂ0KUƒÔØEòÇ«jä_Tq½$„¢F�w�£Hè$e-5Eê8œ»Áç½À$µê�À¤*¨Ž�ˆ�$-p¹E4ö\ÞœI#»†ár»ŸÞ’Ÿ#b�,‚Öí�{&‰æB»‘\I$'¬\‹�?Õ‹›¼§²šøŠô➟r�Jr>¿Ã58ÿÔ·îâ»rdåpׇ­%Àqålå œ1€\“m²VÑç0 :Gcƒ©7À¢}æ °cÀ-9¦”¢ŠïháÖC–b�tÝ 'Å€òV šó„´¤†–È!B Ê- ÔÚV´bÌÝ ZëyFâ“hçÄ$³ðZ-a„{jC+É0¼VKàôíh%J7jalÉv´’ÌHZ`hÑŽV’1bCçÝ–±•¤Goh1NY+ZÀÒrÛÀv!IŽø7´´hò£Êiá¾]ÈC’Ó•uÝ©Z†

JAKARTA, iNews.id - Hukum judi online menurut Islam penting diketahui dan diindahkan, khususnya bagi setiap muslim. Pasalnya, praktik judi online melalui platform internet kini semakin marak dilakukan.

Judi online melalui internet tersedia tersedia 24 jam dan dalam berbagai bentuk. Sebut saja slot, togel poker, bingo, casino, roulette, judi bola, pacuan kuda dan masih banyak lagi.

Suami Istri Pelaku Investasi Bodong Ditangkap, Uang Korban Dipakai buat Judi Online

Dalil haramnya perjudian tersebut dengan jelas termaktub dalam Al Quran Surah Al Maidah ayat 90 yang berbunyi:

إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

Kecanduan Judi Online, Dua Pemuda Pangkalpinang Curi Pompa Air dan Tabung Gas

Artinya: Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (TQS. Al Maidah: 90).

Dalam ayat yang lain, Allah SWT berfirman: