Potensi Kehilangan Nutrisi Penting
Memang benar bahwasanya ayam mengandung sejumlah hal yang baik, seperti protein misalnya. Namun, jika detikers mengonsumsinya secara terus-menerus, tidak menutup kemungkinan tubuh kekurangan nutrisi lainnya yang juga penting.
Hal ini sebagaimana disarankan secara langsung oleh Mackenzie Burgess, seorang pengembang resep di Cheerful Choices.
"Saya sarankan untuk mengonsumsi berbagai macam protein dari sumber hewani dan nabati sepanjang minggu. Beberapa sumber hewani favorit saya termasuk salmon, udang, daging sapi yang diberi makan rumput, yogurt, dan telur. Sumber protein nabati pilihan saya adalah tahu, edamame, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Kacang-kacangan termasuk buncis, lentil, dan kacang polong dan kaya akan nutrisi penting seperti protein, serat, kalium, dan zat besi. Variasi ini akan memberi Anda keragaman nutrisi yang lebih baik dalam makanan Anda. Selain itu, makanan ini juga membuat makan menjadi menyenangkan dan mengasyikkan!" jelasnya dikutip dari EatingWell pada Kamis (14/11/2024).
Hindari makanan tinggi natrium
Kandungan natrium tinggi biasanya tersedia dalam bentuk makanan ringan kemasan yang rasanya cenderung asin atau gurih.
Sebuah penelitian dalam The American Journal Of Clinical Nutrition (2019) menunjukkan kaitan erat antara konsumsi garam sebagai penyebab obesitas.
Hal ini lantaran makanan tinggi natrium cenderung membuat orang yang mengonsumsinya jadi ketagihan karena rasanya yang gurih.
Camilan kemasan juga biasanya tinggi kalori yang berkontribusi pada pertambahan berat badan.
Jika tak memperhatikan hal ini, makanan yang Anda makan tengah malam bisa bikin gemuk.
Apakah sehat makan ayam setiap hari?
Makan daging ayam secara berturut-turut atau setiap hari sebenarnya boleh-boleh saja.
Mengutip dari buku Animal Husbandry and Nutrition (2017), daging ayam merupakan sumber nutrisi (terutama protein) yang mudah dicerna, sehingga cocok dikonsumsi oleh segala usia.
Namun, Anda perlu memperhatikan jenis ayam, bagian tubuh ayam, hingga cara memasaknya. Ini perlu dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak manfaat daging ayam daripada risikonya.
Ayam akan menjadi nutrisi yang baik asalkan Anda memperhatikan ketiga faktor tersebut, seperti dalam penjelasan di bawah ini.
Untuk mendapatkan manfaat makan ayam setiap hari, Anda perlu memilih jenis ayam yang tepat.
Ayam negeri (broiler) cenderung mengalami proses penyuntikan hormon untuk membuatnya tetap sehat dan tumbuh besar secara tidak alami.
Penambahan bahan kimia ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan pada manusia jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang.
Berbeda dari ayam negeri, ayam kampung cenderung dilepas bebas tanpa mendapatkan suntikan hormonal.
Namun, tidak seperti ayam negeri yang mendapatkan pengawasan ketat dari segi perawatan hingga pemberian makanan, ayam kampung bisa memakan apa pun yang mereka temukan.
Hal ini pun bisa menjadi ancaman untuk kesehatan Anda karena risiko ayam terkontaminasi bakteri seperti Campylobacter dan Salmonella.
Jenis ayam terbaik yang bisa Anda pilih adalah ayam organik dan ayam probiotik. Ayam jenis ini juga mendapatkan perawatan ketat, tapi tanpa tambahan suntik hormonal.
Sayangnya, Anda mungkin perlu merogoh kocek lebih dalam untuk dapat mengonsumsi jenis ayam ini.
Bagian tubuh yang dikonsumsi juga menentukan sehat atau tidaknya makan ayam setiap hari.
Dada ayam merupakan bagian yang paling sedikit mengandung lemak, sehingga disebut paling menyehatkan daripada bagian lainnya.
Bagian ini biasanya sering dimasukkan ke dalam menu diet untuk menurunkan berat badan, tapi dengan membuang kulit dan bagian yang berlemak.
Anda bisa makan bagian ayam ini sebagai campuran salad sayur pada menu sarapan setiap hari.
Selain bagian dada, makan paha ayam yang mengandung lemak omega-3 tak kalah bermanfaat jika dikonsumsi setiap hari.
Menurut studi dalam jurnal Revista Paulista De Pediatria (2017), asupan asam lemak omega 3 dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan sistem kekebalan tubuh anak.
Bagian paha ini umumnya cenderung lebih lembut dan mudah dikunyah, sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi anak-anak yang masih kesulitan mengunyah.
Selain jenis dan bagiannya, hal lain yang perlu diperhatikan sebelum makan ayam setiap hari adalah cara memasaknya.
Ayam yang dimasak dengan cara digoreng memang lebih menggiurkan, tetapi belum tentu baik untuk tubuh Anda.
Pasalnya, proses menggoreng dengan banyak minyak dapat menaikkan kadar lemak dan kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.
Kondisi ini dapat berkontribusi pada meningkatnya risiko penyakit jantung jika dibiarkan terus-menerus.
Makan ayam bisa lebih bermanfaat dan minim risiko jika mengolahnya dengan cara sehat, seperti dikukus, direbus, atau dipanggang.
Yang tak kalah penting, Anda harus membarengi makan ayam dengan aneka bahan makanan bergizi lainnya setiap hari.
Salad Quinoa Daging
Alat dan bahannya juga mudah untuk ditemukan. Bagi kamu yang tidak familiar dengan quinoa, quinoa adalah biji-bijian yang berasal dari tanaman Chenopodium quinoa. Tanaman ini sudah ada sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Ada beberapa tipe quinoa, ada yang berwarna putih/gading, merah/ungu, atau cokelat/hitam. Quinoa yang beredar di Indonesia biasanya quinoa putih dan merah.
2. 85 gram daging ayam, potong dadu
3. 100 gram brokoli, potong kecil-kecil
4. 50 gram paprika cincang
5. 2 sdm minyak zaitun
1. Cuci bersih quinoa dengan air yang mengalir, kemudian tiriskan.
2. Didihkan air, lalu masukkan quinoa. Masak dengan api kecil selama 15 menit. Setelah itu angkat dan tiriskan.
3. Panaskan minyak zaitun, lalu tumis daging ayam, brokoli, dan paprika. Aduk hingga rata.
4. Matikan api dan campur tumisan dengan quinoa yang sudah ditiriskan tadi.
5. Salad quinoa daging siap dihidangkan.
Menjaga Berat Badan dan Kesehatan Jantung
Sederhananya, dengan mengonsumsi lebih banyak protein, tubuh akan merasa kenyang kendati porsi yang dimakan lebih sedikit. Oleh karena itu, daging ayam yang mengandung banyak protein jadi pilihan menarik untuk dikonsumsi saat sedang weightloss atau sekadar menjaga berat badan tubuh.
Efek dominonya, semakin ideal berat badan, faktor risiko kesehatan lain seperti jantung juga turut berkurang. Misalnya saja, mengatasi kadar trigliserida dan tekanan darah yang tinggi. Jadi, daging ayam bermanfaat untuk menurunkan/menjaga berat badan sekaligus menjaga kesehatan jantung.
Efek makan ayam setiap hari
Meski makan ayam setiap hari boleh-boleh saja, ada risiko efek samping yang perlu Anda waspadai jika makan berlebihan.
Baikkah Ayam Dikonsumsi Setiap Hari?
Disadur dari Delish, jenis dan cara pengolahan ayam punya peranan besar untuk menentukan aman tidaknya mengonsumsi hewan satu ini. Sebab, tidak memungkinkan juga bagi kita untuk mengatakan dengan tegas bahwasanya ayam berbahaya atau tidak.
Pada intinya, semua hal sebaiknya berada dalam takaran sedang-sedang saja. Jika detikers terlalu banyak mengonsumsi ayam, sejumlah efek samping yang telah dijelaskan di atas bisa saja terjadi. Di lain pihak, bila terlalu sedikit, manfaat-manfaatnya pun tidak bisa diraih.
Bagaimana bila sudah terlalu nyaman makan ayam tiap hari? Sebagaimana dijelaskan dalam laman Eating Well, selain ayam, kamu harus mengimbanginya dengan sumber protein maupun lemak sehat lainnya. Alhasil, kebutuhan tubuh akan berbagai jenis nutrisi dapat terpenuhi.
Demikian penjelasan lengkap mengenai manfaat dan efek samping makan ayam setiap hari. Semoga pembahasannya bisa menjawab pertanyaan di benak detikers, ya!
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Daging ayam secara luas dianggap sebagai salah satu jenis protein yang paling serbaguna. Memang benar bahwa orang cenderung menggunakan ayam dalam banyak olahan makanan.
Selain mudah disiapkan, ayam juga termasuk daging tanpa lemak yang paling disukai untuk kebutuhan sehari-hari. Ayam mengandung banyak protein dengan sedikit lemak dibandingkan daging merah.
Meskipun ayam dikenal sebagai salah satu daging sehat selain ikan, para ahli gizi melarang untuk mengonsumsinya setiap hari. Terlalu banyak ayam juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. “Ini tidak hanya menyebabkan penambahan berat badan tetapi juga dapat memberikan efek berbahaya pada jantung,” demikian laporan, seperti dikutip dari laman Times of India, Kamis (11/5/2023).
Terlalu banyak makan ayam juga dapat menyebabkan keracunan dalam beberapa kasus. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa daging ini tidak boleh dikonsumsi setiap hari.
1.Terlalu banyak protein
Idealnya, sekitar 10 hingga 35 persen asupan kalori harian harus terdiri dari protein. Makan terlalu banyak protein menyebabkan tubuh menyimpannya sebagai lemak. Ini berarti kenaikan berat badan meningkat dan menyebabkan peningkatan kadar lipid darah. Mengunyah sepotong besar ayam setiap hari akan berkontribusi pada sebagian besar asupan protein, jadi pastikan untuk tetap memperhatikannya.
2. Risiko penyakit jantung
Makan terlalu banyak ayam dapat menyebabkan kadar kolesterol lebih tinggi. Tidak mengherankan bahwa ini terkait dengan penyakit kardiovaskular. Karena itu, makan ayam dan produk lain yang kaya protein secara tidak langsung meningkatkan masalah kardiovaskular atau gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan kematian.
3. Kesulitan menjaga berat badan
Mengonsumsi terlalu banyak protein hewani seperti daging ayam dapat mempersulit menjaga berat badan yang sehat. Menurut beberapa laporan, jika dibandingkan dengan vegetarian, orang yang mengonsumsi daging ayam setiap hari cenderung memiliki BMI yang lebih besar.
4. Kemungkinan keracunan makanan lebih besar
Menangani ayam selalu merepotkan. Jika Anda belum memasak daging sampai matang atau secara kebetulan, sayuran bersentuhan dengan ayam mentah, Anda mungkin membuat makanan menjadi terkena salmonella atau campylobacter. Bakteri ini terkenal dengan efek buruknya pada tubuh manusia, karena dapat menyebabkan penyakit parah. Sangat penting bagi kelompok orang yang rentan, seperti lansia, anak-anak, dan wanita hamil, untuk menghindari jenis kontaminasi ini dengan cara apa pun.
5. Peluang resistensi antibiotik lebih tinggi
Sudah menjadi praktik umum di kalangan peternak unggas untuk memasukan antibiotik pada ternak mereka. Dengan memakan ayam ini, manusia kemudian bisa menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut. Tentu saja, ini menimbulkan risiko yang sangat nyata ketika menghadapi infeksi dan orang harus minum antibiotik. Kemungkinan obatnya tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Selain bergizi, daging ayam juga cukup mudah didapat dan diolah menjadi aneka makanan lezat. Namun, apakah ada manfaat makan ayam setiap hari? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut!
Tetap aktif bergerak untuk membakar lemak
Salah satu alasan mengapa makan malam yang dekat dengan waktu tidur sering dianggap bisa bikin gemuk adalah karena Anda tidak berkesempatan untuk bergerak aktif membakar lemak.
Kondisi ini tentu tidak bisa dianggap sebelah mata karena dapat menyebabkan penumpukan lemak pada tubuh Anda.
Lemak berlebih yang tidak digunakan sebagai energi akan disimpan dalam tubuh dan berkontribusi pada pertambahan bobot Anda.
Oleh sebab itu, terapkanlah gaya hidup aktif bergerak setiap hari. Anda bisa menjadwalkan rutin olahraga 3 kali dalam seminggu, rajin bersih-bersih rumah atau berkebun, dan menghindari banyak diam atau duduk.
Terlalu sering bergadang dapat memengaruhi kebiasaan makan dan pola hidup Anda.
Jika masih terjaga di tengah malam, Anda akan lebih berisiko mengalami kurang tidur, malas beraktivitas di pagi hari karena kelelahan, dan tidak bisa olahraga.
Makan tengah malam ini juga bisa membuat Anda masih merasa kenyang di pagi hari dan melewatkan sarapan.
Padahal, sarapan sangat penting untuk menjaga berat badan tetap ideal karena dapat mencegah asupan kalori berlebih di jadwal makan berikutnya.
Nah, meskipun makan tengah malam bikin gemuk adalah mitos, Anda sebaiknya tetap perlu mengurangi bergadang demi kondisi tubuh yang lebih sehat.
[embed-health-tool-bmi]
Daging ayam adalah santapan lezat yang digemari jutaan manusia di seantero dunia. Saking sukanya, beberapa orang bahkan makan ayam setiap hari tanpa henti. Akan tetapi, makan ayam setiap hari apakah baik bagi tubuh kita?
Di Indonesia, ayam disajikan dengan berbagai cara. Ada yang digoreng, dibakar, disemur, hingga diopor. Variasi pengolahan beragam ini menjadikan ayam sebagai hidangan yang tidak membosankan. Tak mengherankan jika hewan satu ini begitu digandrungi.
Namun, pernahkah detikers bertanya-tanya, apakah mengonsumsi daging ayam setiap hari berdampak baik untuk tubuh? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu bisa baca uraian lengkapnya melalui pembahasan berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara makan di malam hari agar tidak gemuk
Setelah mengetahui makan tengah malam bisa bikin gemuk adalah mitos, bukan berarti Anda bisa bebas makan apa saja saat larut malam.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, faktor yang menyebabkan bobot badan naik jika sering makan tengah malam berkaitan dengan kebiasaan makan tidak sehat.
Untuk menghindari itu, simak cara makan di malam hari agar tidak bikin gemuk berikut ini!
Peningkatan Kemungkinan Kontaminasi Bakteri
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa setiap tahun, sekitar 1 juta manusia sakit karena mengonsumsi produk unggas, termasuk ayam, yang terkontaminasi bakteri. Bahkan, studi pada 2017 lalu menunjukkan unggas sebagai penyumbang wabah dan penyakit akibat makanan tertinggi.
Tak bisa dipungkiri, proses pengolahan ayam yang tidak higienis mungkin menyebabkan sisa-sisa bakteri untuk terus bertahan. Sebut saja Campylobacter dan Salmonella. Kedua bakteri ini bisa menyebabkan diare, demam, hingga kram perut.